Pengurusan Jenazah Tajdidul Iman (PJTI) binaan KH Sudirman S.Ag, diamanahkan mengurus jenazah almarhum Dr. H. Usman Jasad, S. Ag., M.Pd (52 tahun), Selasa (7/1/2025) sekira pukul 09.30 wita. Demikian informasi Dr.Ilham Hamid yang merupakan salah satu keluarga almarhum.
Almarhum yang beralamat lengkap di jalan Aroepala Kompleks Belmont residence b6 (Belakang Pompa Bensin) rencananya akan di makamkan di Darussalam kabupaten Gowa, namun sebelumnya dilakukan prosesi pelepasan jenazah di kampus UIN Makassar.
Seperti diketahui almarhum merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah Sulawesi Selatan, yang meninggal dunia di RS Siloam Makassar, Senin sore, (6/1/2025).
Semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai akademisi UIN Alauddin sekaligus juru dakwah yang motivasional. Pria kelahiran Takalar, 25 April 1972 itu juga banyak dikenal sebagai pengusaha travel dan umrah. Ia tercatat pernah memimpin Kesatuan Travel Haji dan Umrah Republik Indonesia (Kesthuri).
Pada Musyawarah Pimpinan (Musypim) Wilayah Muhammadiyah Sulsel di Enrekang pada Maret 2023, nama Usman Jasad masuk 11 besar Calon Tetap Anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Periode 2022-2027.
Usman Jasad menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Dakwah IAIN Alauddin Makassar pada 1996, Program Magister (S2) di Universitas Negeri Makassar pada 2000, dan Program Doktor (S3) di UIN Syarif Hidayatullah pada 2010.
Founder sekaligus pembina Tajdidul Iman yang juga wakil ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) KH Sudirman yang hadir di rumah Almarhum Senin (6/1/2025) malam, mengaku merasa kehilangan sosok yang dikenal baik dan sangat ramah dengan siapapun itu.
“Sebagai warga Muhammadiyah kami tentu saja merasa kehilangan dengan kepergian beliau menghadap Ilahi. Beliau adalah sosok Da’I yang multi talenta, sangat luar biasa. Selain itu beliau juga adalah akademisi, intelektual dan pengusaha” ujar Kiai Sudirman.
Disisi lain Kiai Sudirman menyikapi dengan bijak, kepergian almarhum menghadap Ilahi, yang katanya telah memberi nasehat bagi kita yang masih hidup.
”Almarhum seakan menasehati bagi kita semua, tidak ada riwayat penyakit parah yang beliau alami kecuali hanya luka sedikit di bagian kaki saja. Tapi itulah takdir, Allah SWT berkehendak lain, makanya saya minta hal ini dijadikan pelajaran bagi kita semua, bahwa tidak ada yang pasti di dunia ini selain Mati” tandas Kiai Sudirman. (tim)
Alhamdulillah, TI telah memberikan banyak bantua ke masyarakat