Dibutuhkan keikhlasan yang tinggi untuk bergabung di Pengurusan Jenazah Tajdidul Iman (PJTI) binaan KH Sudirman, S.Ag. Betapa tidak kaum wanita yang lazim disebut Akhwat, siap menjalankan amanah jika ada perintah pengurusan jenazah. Seperti kejadian belum lama ini, secara berturut turut, tim Akhwat bekerja mengurus jenazah warga yang meninggal sejak Jumat, 3 Oktober hingga Senin 6 Oktober 2025.
“Pengalaman mengurus jenazah memang penuh suka cita, tapi mau tidak mau karena amanah harus kami jalankan. Ini tugas mulia, dan kami semua telah dibekali ilmu” ujar salah satu tim relawan pemandi jenazah yang meminta namanya tidak di tulis dengan alasan takut “Riya”
Proses pengurusan jenazah, sambung sumber tadi, yakni, memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan sesuai syariat Islam. “Proses ini memerlukan kesiapan fisik dan mental, serta kepatuhan pada tata cara yang telah ditentukan PJTI, utamanya panduan yang kami terima dari KH Sudirman, guru kami” jelasnya.
Bagi yang menjalankannya, pengalaman ini dapat membawa makna mendalam, “Pahala besar, dan pelajaran hidup berharga, meskipun terkadang diwarnai kesibukan, namun karena ini amanah dari PJTI, kami harus laksanakan dan siap setiap bekerja” tandas relawan PJTI tersebut.
Dari pantauan wartawan media ini, pengurusan jenazah Akhwat ini juga tidak mengenal waktu, bahkan diwaktu libur sekalipun misalnya di hari Sabtu dan Ahad mereka tetap menjalankan amanahnya.
Seperti pada pengurusan Ahad, 5/10/2025 pagi. Tim PJTI Akhwat berangkat ke jalan Bontoduri Makassar, untuk mengurus jenazah seorang nenek bernama Umming binti Le’nnang berusia 69 tahun dan telah dimakamkan di komplek Pemakaman warga Tabaria Makassar pada hari itu juga.
Sebelumnya pada Sabtu (4/10/2025) seorang nenek lanjut usia berumur nyaris menembus angka 100 tahun bernama Hj. Maswira (99 tahun), juga diurus tim PJTI Akhwat. Jenazah nenek yang beralamat di jalan Babussalam itu, kemudian diantar ke peristirahatan terakhirnya di TPU Islam Panaikang.
Di hari Jum’at, (25/10/2025) tim PJTI Akhwat juga tercatat mengurus jenazah almarhumah Harianti (49 tahun) Warga jalan Hadji Kalla dan telah dimakamkan di TPU Panaikang Makassar ba’da shalat Jumat.
Jenazah ke empat yang diurus tim PJTI Akhwat selama 4 hari berturut turut, adalah Hj. Nursiah berusia 73 tahun, warga kompleks Bumi Samata Permai, Borong Raukang Samata, kabupaten Gowa yang juga berdekatan rumah dengan relawan PJTI berama Andi Baso dan Muh Sugiri.
“Bagi kami pengurusan jenazah ini adalah pekerjaan mulia, dan kami memburu pahala di setiap pekerjaan yang sudah 2 tahun saya lakoni. Insya Allah semoga menjadi ladang amal jariyah bagi kami di PJTI, dan kami diberi kesehatan oleh Allah SWT untuk berbuat untuk ummat” kunci relawan tersebut Senin (6/10/2025)