Saat membawakan kajian dalam Kitab Riyadhus Shalihin Bab Yakin dan Tawakal, ulama kharismatik Makassar, KH Sudirman S.Ag, menekankan bahwa tawakal adalah buah dari keyakinan, yaitu keimanan yang kokoh dan tanpa keraguan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Pembawa tauziah di berbagai radio di Makassar itu, menjelaskan bahwa seseorang tidak akan bertawakal tanpa keyakinan yang kuat, yang memungkinkan ia untuk benar-benar bergantung hanya kepada Allah.
Kajian ini juga menggaris bawahi bahwa tawakal tidak meniadakan usaha, bahkan orang yang paling bertawakal pun tetap berupaya keras dalam mencapai tujuan, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
“Ternyata hidup kita ini, dituntut oleh Allah Subhanahu wa taala bukan sibuk memperbanyak, tapi kita diminta sibuk memperbaiki. Maka kita perlu menanamkan kalimat Hasbunallah wani’mal wakil dalam hati kita. Ini tawakal tingkat tinggi. Ini keimanan dan keyakinan yang tertanam di hati hati para sahabat Nabi ” jelas KH Sudirman saat membawakan kajian ini di Markas Tajdidul Iman jalan Rappokalling Makassar, Ahad (5/10/2025)
Disisi lain, Kiai juga menguraikan tentang dua jenis Tawakal. Menurut Wakil Ketua PDM kota Makassar tersebut, ada Tawakkal Hak namun ada juga Ada Tawakkal Bhatil.
“Tawakkal hak adalah bentuk berserah diri hanya kepada Allah (SWT) setelah melakukan usaha lahiriah semaksimal mungkin, sementara tawakal batil adalah menyerahkan diri kepada selain Allah atau tidak melakukan usaha sama sekali” jelas Kiai yang juga menguraikan isi quran dalam surah, Al Furqan ayat 58 dan surah Ibrahm ayat 11 serta surah Al-Imran ayat 149.
Bahkan salam hadist, sambung Kiai Sudirman, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah memberimu rezeki sebagaimana yang diberikanNya kepada burung-burung, berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang”.
“Sesuai hadis diatas, maka dengan bertawakal, seseorang akan merasa dicukupi oleh Allah SWT dari arah yang tidak disangka-sangka, karena Allah adalah penentu segala urusan” papar Kiai Sudirman yang juga menguraikan kisah Maryam, ibunda nabi ISA AS, yang begitu yakin dan tawakkal dengan pertolongan Allah SWT, sehingga Allah SWT memberi pertolongan kepadanya dengan menurunkan buah segar kurma.
“Jadi jangan kita katakan, saya loyo, saya lema, sehingga tidak mau berusaha. Kita harus yakin dan terus berikhtiar seperti yang telah dicontohkan ibunda nabi ISA AS dengan penanaman keyakinan dan Tawakkal yang kuat, maka Allah SWT pasti menolongnya” tandas Kiai Sudirman.