6. Dapat mendapatkan pahala haji dan umrah.
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barang siapa yang shalat subuh berjama’ah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit yang dilanjutkan dengan shalat dua raka’at, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah.” dia (Anas radliallahu ‘anhu) berkata, Rasulullah bersabda: “Sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi dari Anas bin Malik. Dihasankan Al-Albani)
7. Besarnya pahala shalat Isya dan Shubuh berjama’ah.
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
“Barangsiapa shalat isya` berjama’ah, seolah-olah ia shalat malam selama separuh malam, dan barangsiapa shalat shubuh berjamaah, seolah-olah ia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim dari Utsman bin Affan)
8. Berkumpulnya para Malaikat malam dan Malaikat siang dalam shalat Shubuh dan Ashar
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ
“Para Malaikat malam dan Malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul saat shalat Fajar (Subuh) dan ‘Ashar. Kemudian Malaikat yang menjaga kalian naik ke atas hingga Allah Ta’ala bertanya kepada mereka, dan Allah lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya), ‘Dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaKu? ‘ Para Malaikat menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan shalat’.” (HR. Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah)
9. Allah Subhanahu Wa Ta’ala merasa bangga pada shalat jama’ah.
إِنَّ اللَّهَ لَيَعْجَبُ مِنْ الصَّلَاةِ فِي الْجَمِيعِ
“Sungguh, Allah kagum dengan shalat yang dilakukan dengan berjama’ah.” (HR. Ahmad dari Ibnu Umar. Dihasankan Al-Mundziri)
10. Dihitung shalat jika menunggu waktu shalat berikutnya.
لَا يَزَالُ الْعَبْدُ فِي صَلَاةٍ مَا كَانَ فِي مُصَلَّاهُ يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ وَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ حَتَّى يَنْصَرِفَ أَوْ يُحْدِثَ قُلْتُ مَا يُحْدِثُ قَالَ يَفْسُو أَوْ يَضْرِطُ
“Seorang hamba masih dihitung dalam shalat selama ia berada di tempat shalatnya untuk menunggu shalat dan malaikat akan mendoakannya; “Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah, rahmatilah dia, ” hingga ia beranjak atau berhadats.” Aku bertanya; “Apa yang dimaksud berhadats?” Jawabnya; “Kentut.” (HR. Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah)
11. Para Malaikat mendo’akan orang yang shalat berjama’ah sebelum dan setelahnya.
…لَا يَزَالُ الْعَبْدُ فِي صَلَاةٍ مَا كَانَ فِي مُصَلَّاهُ يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ وَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ حَتَّى يَنْصَرِفَ أَوْ يُحْدِثَ
“Seorang hamba masih dihitung dalam shalat selama ia berada di tempat shalatnya untuk menunggu shalat dan malaikat akan mendoakannya; “Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah, rahmatilah dia, ” hingga ia beranjak atau berhadats.” … (HR. Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah)
12. Keutamaan khusus berada di shaf sebelah.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى مَيَامِنِ الصُّفُوفِ
“Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya mengucapkan shalawat untuk orang orang yang berada di shaf kanan.” (HR. Abu Dawud dari Aisyah. Dihasankan Ibnu Hajar)
13. Mendapatkan ampunan dan kecintaan Allah.
إِذَا أَمَّنَ الْإِمَامُ فَأَمِّنُوا فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Jika Imam membaca ‘Amiin’, maka bacalah ‘Amiin’, karena barangsiapa bacaan ‘Amiin’ nya bersamaan dengan bacaan Malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah)
Penulis: KH. Sudirman, S.Ag.
(Tokoh Muhammadiyah dan Pembina Yayasan Tajdidul Iman)