Kabar duka, kembali datang dari keluarga besar yayasan Tajdidul Iman sekaligus Ketua Komite SMAN 17 Makassar dan juga mantan Ketua Senat Akademik Unhas, Prof Dr. Ir. H. Abdul Latief Tolleng (71 tahun) meninggal dunia.
Hal ini diungkapkan pendiri sekaligus pembina Yayasan Tajdidul Iman, Kiai Sudirman, Selasa (21/10/2025). Menurut Kiai, guru besar purna bakti Fakultas Peternakan Unhas itu, meninggal sekitar pukul 19.30 Wita malam atau Senin, 20 Oktober 2025, di Rumah Sakit Primaya Makassar.
“Beliau adalah sosok yang sangat mendukung perjuangan kita di Tajdidul Iman, dan hampir semua kegiatan kita di Tajdidul Iman, beliau almarhum selalu ambil bagian, sangat peduli, ramah dan rendah hati” ujar Kiai Sudirman.
Selain itu, sambung Kiai, semasa hidupnya, almarhum sangat intensif berkomunikasi dengan dirinya. “Saya pribadi intensif berkomunikasi dengan beliau. Bahkan taklim yang saya bawakan di SMAN 17 setiap bulan, itu karena peran beliau yang meminta saya membawakannya” kata Kiai Sudirman dalam keterangannya.
Kiai juga menjelaskan mantan Assesor Badan Akredisasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi dari tahun 2007 hingga 2022 itu, memiliki seorang istri berkebangsaan Jepang. “Beliau lama bermukim di Jepang saat studi S2 dan S3 atau pada tahun 1985 hingga 1988 di Universitas Tsukuba, Jepang. Beliau lalu menikah dengan orang Jepang dan membawanya ke Makassar” kata Kiai Sudirman.
Dari pantauan wartawan media ini, Kiai Sudirman sendiri yang melaksanakan prosesi memandikan, mengkafani hingga menshalatkan almarhum, sebelum jenazahnya diberangkatkan di Sidrap untuk dimakamkan ditempat kelahirannya dengan dihadiri ribuan mahasiswa Unhas dan pelajar SMAN 17 Makassar termasuk para tenaga pengajar.
“Perlu saya tambahkan, beliau ini sekampung dengan istri saya dan merupakan teman dekat dari ayat mertua saya. Maka atas nama Yayasan Tajdidul Iman saya mengucapkan turut berbelangsukawa atas kepergian almarhum.”
Tak lupa, kiai Sudirman juga mendoakan almarhum mendapat tempat yang layak disisi Allah SWT. “Semoga almarhum memperoleh tempat terbaik di sisi Allah SWT, diampuni segala dosa-dosanya, diterima semua amal ibadahnya, dan dilapangkan kuburnya, Aamiin” kunci Kiai Sudirman.